Meski tampilan rumah ini bernuansa formal, tetapi rumah yang didesain untuk menghadirkan suasana vila ini memiliki suasana yang rileks. Berdiri pada lahan seluas 540 m2 massa bangunan ditempatkan sedemikian rupa sehingga bangunan memiliki tiga sisi fasad yang memiliki view ke arah luar. Penempatan massa bangunan tersebut didukung oleh konfigurasi ruangan di dalam bangunan, yaitu ruang-ruang bersama dibuat tanpa sekat sehingga sebagian besar sudut rumah ini mampu mengakses view ke arah luar. Akses view yang maksimal tersbut sesuai dengan suasana yang biasa ditemui pada rumah vila.
Aspek kenyamanan menjadi hal paling utama dalam desain rumah ini. Karenanya, prinsip-prinsip arsitektur tropis diterapkan pada hunian ini. Atap miring yang dikenal sangat cocok untuk iklim tropis yang curah hujanya cukup tinggi menjadi pilihan. Teritisan dibuat cukup lebar untuk melindungi bukaan. Ruang makan, ruang keluarga, dan ruang tamu ditempatkan pada ruangan utama yang cukup luas dengan konfigurasi berbentuk L. Pemisah yang minim menciptakan suasana terbuka yang serba leluasa sehingga penyebaran alami dan sirkulasi udara segar menjadi optimal.
Keputusan untuk menempatkan massa bangunan di tengah lahan memunculkan potensi view yang menarik dari tiga sisi bangunan tersebut. Karenanya, keberadaan unsur vegetasi dan penataan lansekap akan meningkatkan kualitas ruang pada hunian ini. Pada area luar, elemen batu alam digunakan sebagai pathway yang terkesan alami.
Dari segi tampilan fasad bangunan, bentuk-bentuk yang lugas dan sederhana menjadi pilihan. Karenanya, bangunan ini terkesan kalem tetapi elegan melalui permainan garis-garis bidang dinding. Elemen batu alam turut menghadirkan suasana alami pada tempat tinggal yang berdiri pada lahan berukuran 18m X 30m ini.
0 komentar:
Posting Komentar