Tampilan fasad rumah yang berada pada lahan seluas 314 m2 ini terlihat dinamis melalui permainan elemen atap yang menarik. Atap ditata menjadi unsur fasad yang unik dan berhasil menghadirkan kesan monoton pada bangunan dua lantai yang memiliki ukuran cukup besar ini. Permukaan bidang-bidang yang menonjol dan mengikuti layout ruangan dalam dikombinasikan dengan penyelesaian atap miring yang tipikal sehingga terlihat padu. Hasilnya, bangunan ini terlihat eye catching, namun tetap elegan dengan kesan visual yang tidak statis.
Penyelesaian bidang-bidang luar fasad dilakukan melalui penggunaan material batu alam dan unsur garis. Unsur atap sebagai aksen diterapkan melalui massa bangunan terpisah, yakni dengan adanya gazebo yang fungsional sekaligus estetis pada bagian depan bangunan. Di antara massa bangunan utama dan gazebo, ditempatkan kolam ikan sehingga nuansa alami sangat terasa pada hunian ini.
Dengan bentuk dasar denah menyerupai bentuk L, ruang-ruang bersama ditempatkan pada posisi tengah sebagai pengikat antara area private yang berada pada bagian selatan bangunan dan area servis yang diletakkan pada bagian utara bangunan. Teras depan dibuat secara memanjang dan menghadirkan koridor yang bersebelahan langsung dengan kolam. Sementara itu, pada bagian dalam bangunan, dua buah innercourt ditempatkan dan masing-masing difungsikan sebagai taman dalam dan kolam. Keduanya menghadirkan suasana alam yang lebih kuat pada tempat tinggal ini.
Pada lantai dua, ditempatkan ruang kerja dengan ukuran yang cukup signifikan, mengikuti kebutuhan dari pemilik rumah ini. Sementara itu, dua buah kamar tidur diikat oleh sebuah ruang duduk yang menjadi ruang transisi bagi kedua ruang private tersebut. Area servis pada lantai ini memiliki tangga tersendiri yang menghubungkanya dengan ruang servis lantai satu. Hal itu memungkinkan aktivitas sevis dan aktivitas hunian bisa berlangsung tanpa ada salah satu aktivitas yang terganggu oleh aktivitas lainya.
0 komentar:
Posting Komentar